0

LP ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ENDOPHTALMITIS

Posted by ARie Kurniawan on 04.17
Nama : Ari Kurniawan
NIM: PO7120010006
POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN JURUSAN KEPERAWATAN BANJARBARU

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
ENDOPTHALMITIS

A.   KONSEP DASAR
1.     Definisi Kasus

Endopthalmitis adalah peradangan pada seluruh lapisan mata bagian dalam, cairan dalam bola mata (vitreous humor) dan bagian putih mata (sklera).


2.  Klasifikasi
      Ada 2 klasifikasi dari endopthalmitis, yaitu:
1. Endofthalmitis Endogen

Diakibatkan oleh penyebaran bakteri dari tempat lain di tubuh kita melalui aliran darah.


2. Endofthalmitis Eksogen

Dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada tindakan pembedahan ynag membuka bola mata. Endofthalmitis endogen sangat jarang, hanya 2-15% dari seluruh endopthalmitis.





3. Etiologi
1. Tindakan pembedahan.
2. Luka yang menembus mata.
3.Bakteri. Penyebab paling banyak adalah Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, dan spesies Streptococcus.
4. Jamur. Penyebab paling banyak adalah Aspergilus, Fitomikosis dan Aktinomises.


4. Tanda dan Gejala
1.      Endopthalmitis Endogen
         Rasa sakit yang sangat
         Kelopak merah dan bengkak
         Kelopak sukar dibuka
         Konjungtiva merah
         Kornea keruh
        Penurunan ketajaman penglihatan
        Fotofobia

2        Endopthalmitis Eksogen
         Hipopion
         Nyeri mata
         Fotofobia
         Gangguan penglihatan
         Kelopak mata merah, bengkak, dan sukar dibuka
         Kornea keruh

5. Patofisiologi
Endopthalmitis atau abses korpus vitreus adalah peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat trauma mata atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif dalam bola mata, dan akan mengakibatkan abses di badan kaca. Endopthalmitis eksogen terjadi akibat trauma tembus atau infeksi sekunder pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata.
Endopthalmitis endogen akibat penyebaran bakteri, jamur atau parasit dari focus infeksi dalam tubuh.
Peradangan oleh bakteri memberikan gambaran berupa rasa sakit yang sangat, kelopak mata merah dan bengkak, bilik mata depan keruh, kadang disertai hipopion. Di dalam badan kaca dapat ditemukan massa putih abu-abu hipopion ringan dan bentuk abses satelit di dalam badan kaca.
6. Pemeriksaan Penunjang
         Laboratorium
         B-scan (USG)





7. Penatalaksanaan
Pengobatan endoftalmitis tergantung penyebabnya. Segera setelah diagnosis endoftalmitis ditegakkan, pengobatan dapat diberikan karena keterlambatan beberapa jam saja dapat membedakan hasil yang diinginkan. Bila disebabkan oleh bakteri, dan hal ini sudah dikonfirmasikan pemeriksaan laboratorium, antibiotik dapat dipakai. Antibiotik ini dapat berbentuk tetes mata, per oral (diminum) atau lewat intra vena. Suntikan antibiotik dapat langsung dilakukan ke dalam mata. Bila penyebabnya adalah jamur, dapat diberikan antijamur seperti Amphotericin B yang langsung disuntikan ke dalam mata ataupun Fluconazol yang pemberiannya per oral (diminum). Jika infeksi sudah semakin berat, dokter spesialis mata dapat melakukan tindakan bedah yang disebut Vitrectomy untuk mengangkat cairan dan nanah dari dalam mata.














B.   KONSEP KEPERAWATAN
1.     Pengkajian Fokus
1)   Pengkajian ketajaman mata
2)   Pengkajian rasa nyeri
3)   Kesimetrisan kelopak mata
4)   Reaksi mata terhadap cahaya/gerakan mata
5)    Warna mata
6)   Kemampuan membuka dan menutup mata
7)   Pengkajian lapang pandang
8)   Menginspeksi struktur luar mata dan inspeksi kelenjar untuk mengetahui adanya pembengkakan

2.     Diagnosa Keperawatan yang Sering Muncul
a.       Nyeri pada mata berhubungan dengan proses peradangan dan inflamasi.
b.      Gangguan penglihatan berhubungan dengan proses peradangan.
c.       Gangguan citra tubuh berhubungan dengan hilangnya penglihatan






3.  Rencana Asuhan
1.      Nyeri pada mata berhubungan dengan proses peradangan dan inflamasi.
Tujuan             : Nyeri pasien berkurang.
Intervensi        :
1) Beri kompres basah hangat
Rasionalisasi : Mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan, dan membersihkan mata
2) Beri irigasi
Rasionalisasi : untuk mengeluarkan sekret, benda asing/kotoran dan zat-zat kimia dari mata
(Barbara C .Long, 1996)
3) Beri obat untuk megontrol nyeri sesuai resep
Rasionalisasi : pemakaian obat sesuai resep akan mengurangi nyeri
(Brunner dan Suddarth, 1996)
2.   Gangguan penglihatan berhubungan dengan proses peradangan.        
      Tujuan             : Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu
      Intervensi        :
      1) Tentukan ketajaman, catat apakah satu atau kedua mata terlibat
Rasionalisasi : kebutuhan individu dan pilihan intervensi bervariasi sebab kehilangan penglihatan
terjadi lambat dan progesif, bila bilateral, tiap mata dapat berlanjut pada laju yang berbeda tetapi,
biasanya hanya satu mata diperbaiki per prosedur.
2) Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain diareanya
Rasionalisasi : Memberikan peningkatan kenyamanan dan kekeluargaan menurunkan cemas.
(Marilynn E. Doenges, 2000)



3.   Gangguan citra tubuh berhubungan dengan hilangnya penglihatan.
      Tujuan             : Menyatakan dan menunjukkan penerimaan atas penampilan tentang penilaian diri.
      Intervensi        :
1) Berikan pemahaman tentang kehilangan untuk individu dan orang dekat, sehubungan dengan
terlihatnya kehilangan, kehilangan fungsi, dan emosi yang terpendam
Rasionalisasi : Dengan kehilangan bagian atau fungsi tubuh bisa menyebabkan individu
melakukan penolakan, syok, marah, dan tertekan
2) Dorong individu tersebut dalam merespon terhadap kekurangannya itu tidak dengan
penolakan, syok, marah,dan tertekan
Rasionalisasi : Supaya pasien dapat menerima kekurangannya dengan lebih ikhlas
3) Sadari pengaruh reaksi-reaksi dari orang lain atas kekurangannya itu dan dorong membagi perasaan dengan orang lain.
Rasionalisasi : Bila reaksi keluarga bagus dapat meningkatkan rasa percaya diri individu dan
dapat membagi perasaan kepada orang lain.
4) Ajarkan individu memantau kemajuannya sendiri
Rasionalisasi : Mengetahui seberapa jauh kemampuan individu dengan kekurangan yang dimiliki
(Lynda Jual Carpenito, 1998)

0 Comments

Posting Komentar

Recent News

Name :
Web URL :
Message :

Webcounters

Copyright © 2009 harmoni jiwa All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.