ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN POST OP TUMOR URETRA
NIM : PO7120010007
POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN JURUSAN KEPERAWATAN BANJARBARU
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN POST OP TUMOR URETRA
DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI)
DI RUANGAN BEDAH (NURI) RSUD BANJARBARU
‘
I. PENGKAJIAN
1.1 DATA SUBYEJTIF
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. J
Umur : 47 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Janda
Suku/Bangsa : Banjar/WNI
Diagnosa Medis : Tumor Uretra
Tanggal MRS : 28 Juli 2011
Tanggal Pengkajian : 30 Juli 2011
No. Registrasi : 14 93 17
Alamat : Jl. Taras Pandang RT.02 RW.01, Barabai
Penanggung Jawab : Tn. M
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh nyeri pada luka post op tumor uretra.
C. RIWAYAT PENYAKIT
Mulanya terdapat benjolan dimuara saluran kencing sudah kurang lebih 9 tahun setelah post op batu buli-buli. Akhir-akhir ini benjolan tersebut kecil seperti benang. Lalu klien memeriksakan diri ke RSUD Barabai dan mendapat rujukan ke RSUD Banjarbaru karena benjolan di muara saluran kencingnya membesar seukuran kacang hijau. BAK nya pun terganggu, nyeri, dan sedikit-sedikit (tidak tuntas), namun tidak berdarah. Akhirnya klien dirawat di Ruang Nuri RSUD Banjarbaru Kelas 3 sejak tanggal 28 Juli 2011 Jam 14.10 WITA dan telah dioperasi pada tanggal 30 Juli 2011.
D. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
Pada Tahun 2002 klien menderita penyakit batu buli-buli dan telah dioperasi di RSUD Barabai.
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Menurut penuturan klien diantara keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti klien. Penyakit seperti Diabetes Mellitus dan Hipertensi pun tidak ada dalam riwayat kesehatan keluarga klien.
F. DATA PSIKOSOSIAL
Klien dapat berorientasi dengan baik terhadap perawat dan dokter. Klien juga berupaya cepat pulih dan selama dirumah sakit klien ditunggui menantu dan anak klien.
G. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
Pola Kebiasaan | Sebelum Masuk RS | Sewaktu di RS (Setelah Operasi) |
1. NUTRISI -Makan Frekuensi Menu -Minum Jenis Jumlah |
3 kali/hari Nasi, Ikan, Sayur
Air Putih 1,5 L |
3 kali/hari Bubur, Ikan, Sayur
Air Putih 1,5 L |
2. ELIMINASI -BAK Frekuensi Warna -BAB Frekuensi |
7-8 kali/hari tidak tuntas Kuning
1 kali/hari |
Klien dipasang kateter ± 1500cc/hari Kuning
1 kali/hari |
3. ISTIRAHAT DAN TIDUR -Tidur Siang -Tidur Malam |
- 8 jam/hari |
- 6-7 jam/hari |
4. PERSONAL HYGIENE -Mandi |
2 kali/hari |
2 kali/hari |
5. AKTIVITAS DAN LATIHAN -Mandi -Berpakaian -Mobilitas -Toileting |
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri |
Mandiri Diabntu orang lain Dibantu orang lain Klien memakai kateter (BAK) Mandiri (BAB) |
6. SPIRITUAL -Sholat |
Bisa Mandiri |
Hanya bisa berdoa di tempat tidur |
1.2 DATA OBJEKTIF
A. Keadaan Umum : Compos Mentis
B. Kesadaran : GCS 4-5-6
C. Tanda-tanda Vital : Blood Presure : 130/90 mmHg
Respirasi : 28 kali/menit
Heart Rate : 96 kali/menit
Temperature : 36,9ºC
D. Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : Turun kurang lebih 3 kg (dari 54 kg menjadi 51 kg)
E. Skala Nyeri : 3 dari 0-5/sedang.
F. Head to Toe :
· Kepala
Keadaan kepala bersih, bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata, rambut hitam, tidak ada lesi atau massa.
· Mata
Konjungtiva tidak anemis, pupil sama besarnya antara kanan dan kiri, kornea bening, sklera tidak ikterik, lensa mata tidak keruh, kemampuan penglihatan baik.
· Hidung
Tidak terdapat peradangan, bentuk simetris, fungsi penciuman baik, serta dapat membedakan bau harum dan tidak harum.
· Mulut
Bentuk simetris, mukosa bibir lembab, mulut bersih, bibir tidak sianosis, lidah bersih, tidak terdapat caries gigi, indera pengecapan baik, dan dapat berkomunikasi dengan baik.
· Telinga
Telinga simetris, fungsi pendengaran baik, serumen minimal, dan tidak terdapat nyeri.
· Leher
Leher terlihat simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak terdapat distensi vena jugularis.
· Thoraks
Thoraks terlihat simetris, pola pernafasan eupnea (normal), bunyi jantung S1-S2 tunggal regular.
· Abdomen
Keadaan abdomen simetris, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.
· Kulit
Warna sawo matang, turgor kulit baik (dicubit 1-2 detik kembali), tidak terdapat edema, terdapat lesi atau luka post op dimuara kencing (luka primer post op tumor uretra).
· Genital
Terdapat luka post op tumor uretra dimuara kencing, terdapat yeri tekan pada luka post op tersebut, dengan skala nyeri 3 dari 0-5/sedang, kateter terpasang.
· Ekstremitas Atas-Bawah
Tampak simetris, akral dingin, tidak terdapat massa, ekstremitas atas dan bawah berfungsi dengan baik, meskipun kateter masih terpasang pada ekstremitas bawah dan menyebabkan sulit berjalan.
Skala Otot :
Keterangan :
5 : Gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan penahanan penuh.
4 ; Gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan sedikit penahanan.
3 : Gerakan normal menentang gravitasi.
2 : Gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan.
1 : Tidak ada gerakan, teraba kontraksi otot.
0 : Paralisis total.
G. DATA PENUNJANG DAN TERAPI
1. Hasil Pemeriksaan Laboraturium Tanggal 29 Juli 2011
a. Darah Lengkap
Darah Lengkap | Hasil | Nilai Normal |
Hb | 12,3 gr/dl | 12-18 gr/dl |
Leukosit | 5600/mm3 | 4000-10000/mm3 |
Trombosit | 230.000/mm3 | 100.000-400.000/mm3 |
Hematokrit | 36% | 36-55% |
LED | 14 mm/jam | 0-20 mm/jam |
2. Terapi (Pengobatan)
a. Obat Oral :
1. Cefadroxil 2x500 mg.
2. As. Mefenamat 3x500 mg.
b. Tindakan :
1. Operasi pengangkatan Tumor Uretra.
II. ANALISA DATA
No. | Data Subyektif/Data Obyektif | Etiologi | Masalah Keperawatan |
1. | DS: Klien mengatakan sakit pada luka setelah operasi didaerah genital DO: -Terdapat luka post op didaerah genital klien tepatnya dimuara kencing. -Skala nyeri 3 dari 0-5/sedang. | Trauma Jaringan. | Nyeri Akut |
2. | DS: Klien mengatakan sulit untuk berjalan/bergerak kemana-mana. DO: -Terpasangnya kateter. -Klien terlihat tidak nyaman untuk melakukan pergerakan. | Penurunan ketahanan, ketidaknyamanan. | Gangguan Mobilisasi Fisik |
3. | DS: Klien mengatakan tidak bisa melaksanakan sholat. DO: Klien tidak bisa melaksanakan sholat. | Penurunan kemampuan sekunder terhadap penyakit. | Gangguan Pemenuhan Spiritual (Sholat) |
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan yang ditandai dengan terdapat luka post op di daerah genital kliern tepatnya dimuara kencing dengan skala nyeri 3 dari 0-5/sedang.
2. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan ketahanan, ketidaknyamanan yang ditandai dengan klien mengatakan sulit untuk berjalan/bergerak kemana-mana dan terpasangnya kateter serta klien tampak tidak nyaman untuk melakukan pergerakan.
3. Gangguan pemenuhan spiritual (sholat) berhubungan dengan penurunan kemampuan sekunder terhadap penyakit yang ditandai dengan klien tidak bisa melaksanakan sholat.
Posting Komentar